Kota Bojonegoro Mulai Digenangi Banjir Setinggi 50 – 70 cm

Kota Bojonegoro Mulai Digenangi Banjir Setinggi 50 – 70 cm – Pagi hari ini Bengawan Solo di lokasi Kabupaten Bojonegoro masuk ‘Siaga Kuning’ atau Siaga 2. Mengakibatkan beberapa ratus tempat tinggal warga di kurang lebih Kota Bojonegoro mulai digenangi banjir setinggi 50 – 70 cm.

Pada jam 08. 00 wib, papan ukur di TBS Banjarsari memerlihatkan tinggi debit air Bengawan Solo menggapai 14. 63 pilschal sedang papan ukur di Karangnongko Ngraho Bojonegoro menggapai 28. 76 pilschal.

Pemicunya yaitu hujan deras yang berlangsung di lokasi hulu Bengawan Solo, salah satunya Madiun, Pacitan, Ngawi, Dungus dan semua lokasi di Kabupaten Bojonegoro mulai sejak Kamis malam (22/2/2018) . Bengawan Solo juga alami kenaikan debit air yang cukup penting serta amat cepat.

Sungai terpanjang di Pulau Jawa ini juga mulai meluber ke pemukiman warga serta persawahan, dengan tinggi genangan beragam pada 20 – 70 cm.

Pemukiman warga yang telah mulai digenangi salah satunya di Kecamatan Bojonegoro Kota, terlebih di Desa Ledok Wetan, Ledok Kulon, Jetak, Banjarjo, serta Mulyoagung ; Kecamatan Trucuk salah satunya Desa Banjarsari, Sranak, serta Tulung ; Kecamatan Balen yang mencakup Desa Pilangede serta Sarirejo, sedang di daerah timur Bojonegoro yang terendam mencakup Kecamatan Kanor serta Boureno.

Warga sampai sekarang ini selalu lakukan pengungsian barang mal akan tetapi belumlah ada yang mengungsi.

” Air mulai naik barusan awal hari, sepertinya ini masih tetap selalu naik bila saksikan cepatnya air, ” papar Darji, warga Ledok Wetan di tempat banjir, Jumat (23/2/2018) .

Disamping itu, Kepala BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo membetulkan keadaan debit air di Bengawan Solo telah ‘siaga kuning’ atau tunjukkan trend naik.

” Telah masuk siaga Kuning, warga diharap siaga selalu dikarenakan banjir luapan sungai Bengawan Solo telah mulai berlangsung, ” jelas Andik di tempat papan ukur TBS Banjarsari.

Di samping pemukiman warga, masjid serta sekolah juga telah banyak yang terendam banjir. Listrik juga mulai padam. Sampai sekarang ini BPBD Bojonegoro selalu lakukan pendataan serta pendistribusian pertolongan pangan.